Museum Kereta Keraton Yogyakarta
Liputan saya berlanjut ke sebuah bangunan tempat penyimpanan
ferarinya keraton. Kenapa saya memakai kata “ferarinya” keraton? Disinilah
tempat kereta-kereta tua yang dipakai sebagai kendaraan termewah masa itu di
jaga dan dirawat.
Untuk masuk ke museum ini tidak mahal lo cuma 5000 rupiah
saja. tapi, karena tujuan saya meliput dan mengambil foto kena tambahan 1000.
Total yang saya bayar jadi 6000 rupiah. Kita ambil tiket ke para abdi dalem
keraton yang menjaga di dekat pintu masuk. Selain dikasih tiket masuk kertas,
kita juga di kasih izin ambil foto berupa kertas juga. Tapi nanti ketika kita
sudah kelar lihat-lihatnya kertas ijin dokumentasi harus dikembalikan lagi.
Bagaimana rasanya ketika saya masuk ke dalam museum ini?
Wow, Amazing Man.
Deretan kereta berjejer memanjang sampai belakang bagian
gedung. Masing-masing kereta memiliki nama dan fungsi masing-masing. Kereta ini
juga memiliki berbagai macam ukuran dan warna lo. Untuk pembuatan kereta
kencana ini berasal dari Belanda, Swiss, dan Spanyol. Beberapa kereta merupakan
hadiah untuk Raja Nyayogyakarta masa itu.
Berdasarkan fungsinya, kereta digunakan untuk berbegai macam
acara. Seperti acara untuk pernikahan putri/putra raja, pengangkatan raja yang
baru, untuk berperang pada masa itu, dan untuk mengantar jenazah. Saat acara
tertentu paling tidak ada 12 kereta yang digunakan dah harus dikeluarkan dari
museum, begitulah kata abdi dalem sang penjaga tiket museum.
Jangan lupa membeli cinderamata yang lucu tepat di stand
depan museum ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar